Sambil Menangis di Depan Jemaatnya. Pendeta Ini Mengatakan Islam Agama yang Benar,, Berikut Penjelasan Nya!! Mohon Di Sebarluaskan..


Dmitri Smirnov yang disebut seorang Imam Besar Katolik Ortodoks mengemukakan satu khutbah gereja yang begitu menggemparkan di depan sebagian ratus jemaatnya. 
Dalam khutbahnya itu, dia menyampaikan masa depan Rusia akan jadi memiliki pemeluk Islam. Itu khutbah yang di berikan oleh Dmitri Smirnov : 121212 
Kalian saksikan, waktu umat Islam merayakan hari besar keagamaannya, tak satu juga orang yang berani lewat mereka, karena di semuanya dunia di masjid-masjid dan jalan-jalan kota di padati jutaan ribu umat Islam yang tengah bersujud pada Tuhannya. 
Saksikanlah, barisan jutaan umat manusia yang melakukan ibadah demikian teratur serta ikuti shaf mereka semasing, dan hal semacam itu tidak perlu di berikan. Mereka berbaris secara teratur tidak ada mesti di perintah. Lalu dimana kalian dapat saksikan pemeluk Kristen semuanya dunia, dapat lakukan beribadah bersamaan? 
Dan hal sejenis itu tidak ada dalam Kristen, kalian akan tidak pernah memandangnya. Lihatlah mereka, orang Muslim kerap membantu dengan suka-rela tidak ada inginkan imbalan, namun pemeluk Kristen jadi sebaliknya. Kalian tanyakan pada wanita tua itu (sembari menunjuk wanita yang lumpuh yang ada di gerejanya). Menurut wanita tua itu, seorang pengemudi Muslim seringkali siapkan service transportasinya untuk mengantarnya ke gereja di Moskow. 
Dan setiap wanita tua itu inginkan memberikan gaji, namun pengemudi Muslim senantiasa menampiknya dengan alasan apabila Islam melarang mengambil gaji pada wanita lansia, jompo, dhuafa dan anak-anak yatim di sebagian panti serta yayasan. 
Dengarkanlah persaksiannya, meskipun sesungguhnya wanita tua itu tidaklah ibu atau kerabatnya, namun pengemudi Muslim menyampaikan dalam Islam harus menghormati orang yang lebih tua, khususnya orang-tua yang lemah dan tidak berdaya itu. 
Keikhlasan pribadi pengemudi Muslim itu tidak ada di ketahui dalam pemeluk Kristen yang mengajarkan kasih, namun pengemudi Kristen dapat tidak ada belas kasih memohon gaji atas pelayanan transportasinya pada wanita tua itu. 
Dia menyampaikan layak mendapatkan upah karenanya yaitu profesinya sebagai pelayanan transportasinya. Seseorang Muslim jadi lebih dekat dengan Sang Mesiah, namun orang Kristen cuma inginkan duit. 
Apakah kalian tidak rasakan? Bagaimana dalam prosesi penebusan dosa, siapapun mesti membayar pada pendetamu, tidak paham itu miskin atau manula, mesti memaharkannya sebagai ritual pengampunan dosa. 
Saksikan juga, seseorang Muslim tidak tertarik untuk mngambil upah pada beberapa orang lanjut usia. Mereka demikian ikhlas dengan suka-rela membawakan barang-barang dan belanjaan wanita tua itu. 
Hingga sang wanita tua itu akan berdoa ke gereja, sang pengemudi Muslim setia antar jemput wanita tua itu. Itu mengapa saya menyampaikan hari esok Rusia akan jadi miliki sebagian besar pemeluk Islam dan negeri ini bakal mnjadi punyai Islam. 
Kalian saksikan pribadi yang berbudi mulia dan santun, dapat buat dunia tercengang, nyatanya akhlak Muslim lebih mulia dari pada jemaat Kristen. 
Kalian mendengar apabila Islam dituduhkan sebagai agama teroris, namun itu cuma isu belaka yang sesungguhnya umat Islam lebih mengutamakan tata krama dan kesopanan. 
Walau mereka di fitnah sebagai teroris, namun populasi jumlah mualaf di Eropa dan Rusia semakin ramai berdatangan ke tempat melakukan beribadah orang Muslim untuk memeluk Islam, karena beberapa mualaf tahu benar apabila Islam tak sekejam yang dunia tuduhkan. Saat ini dan selamanya, hari esok Rusia bakal jadi memiliki umat Islam. 
Di hari esok yakni kembalinya kejayaan Islam. Saksikan populasi Muslim di Rusia, sudah beberapa 23 juta dan pemeluk Kristen mngalami penurunan jadi 18 juta, lantas sisa yang lain tetap masih komunis. 
Ini satu kenyataan apabila Islam saat ini jadi agama terbesar di Rusia. Di utara bekas pecahan negara Uni Soviet beberapa besar Muslim yaitu Republik Chechnya, Tarjikistan, Kajakhstan, Uzbeckistan dan Dagestan. 
Lalu umat Islam sudah menjamah di kota-kota besar Rusia termasuk Moskow. Imam Besar mengakhiri khutbahnya serta turun ke mimbarnya dengan mata yang berair, dimana beberapa jemaatnya masih tetap terpaku dan haru, 
tidak berpikiran seorang Imam Besar Katolik dapat mengagungkan orang Muslim. Beberapa jemaat ada juga yang menangis saksikan bagaimana caranya ajaran Islam yang kenyataannya mengajarkan norma berbudi mulia dan tak layak walau di cap sebagai “teroris”. Subhanallah… 
Walaup
Facebook Twitter Google+
Back To Top